Rabu, 11 Januari 2012

Percaya


Dijaman yang edan ini, semua kejadian berlalu dengan cepat. Mulai dari arus informasi hingga pengalaman kita tentang sejarah.  Kenapa Sejarah? Karena perisitiwa itu berbekas lalu mengalir perlahan dari dulu hingga sekarang. Dan sekali lagi, kenapa selalu berbekas? Karena mudah untuk mereka membuat sejarah terasa indah. Dan jika ada yang bertanya pada mereka, lagi dan lagi selalu dijawab dengan abstrak oleh mereka. Karena sangat mudah mengatur kondisi negara ini, semua itu terjadi karena manusia modern suka dengan indivdualitas, kemapanan dan megah nya ibukota jakarta. Dan ada hal yang menjadi kelemahan manusia modern adalah sangat mudah mempengaruhi manusia modern dengan kebebasan yang sarat akan abu-abu nya demokrasi.  Sehingga manusia modern tenggelam dan terjerat dalam lembah kebebasan yang abstrak, dan lupa akan esensi kebenaran dan kebebasan itu sendiri.

   Meskipun manusia modern sibuk dengan rutinitas yang sudah dirancang oleh pasar modernitas, segelintir manusia modern masih mempunyai perasaan resah akan keadaan sejarah negeri ini. Karena sejarah negeri ini sangat jauh dari sebuah esensi benar atau salah. Dan semua orang yang mempunyai keresahan terhadap sejarah, biasa nya akan timbul teror dalam diri nya. Sehingga manusia modern harus rendah hati, untuk melihat, menelisik dan menyelami kedalam sejarah. Apakah sejarah itu benar atau salah. Atau bertanya kepada Yang si Atas kenapa ketidakadilan ini bisa terjadi. Jawaban itu mudah untuk dijawab, semua orang butuh kekuasaan dan uang. Dan sektor agraria adalah salah satu jawaban untuk keabuabuan ini. Lalu apa hubungan nya dengan situasi sekarang?Apakah ada kebenaran itu?

Seharusnya pertanyaan ini mudah dijawab, karena semua orang mempunyai hati nurani. Lalu esensi apa yang bisa kita lihat dari keabu-abuan ini. Lagi dan lagi akan timbul pertanyaan, apakah cukup percaya dengan mereka! Jika tidak, pada siapa lagi kita harus percaya?  Mereka, keadaan, realitas, atau esensi itu sendiri. Dan apakah semua ketidakadilan ini bisa selesai hanya dengan kata percaya? Tindakan rill perlu dilakukan, untuk kembali melihat, menelisik, menyelidiki apa semuanya sudah benar. Seminimal mungkin kita tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Agar kita benar-benar percaya dan tahu, bahwa mereka sudah benar menjalankan kuda merahputih nya. Supaya semua keabuabuan ini tersingkap dengan sendiri nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar