Kemarin hari yang melelahkan, dan lumayan capek hingga membuat saya lemas dan batuk-batuk.
Niat mau nonton hiburan, malah ada film bioskop indonesia yang di tayangkan di TV namun film tersebut merusak moral penonton.
Ditayangkan pada subuh, sehingga anak-anak umur 17 tahun kebawah tidak bisa menonton nya.
Apa yang dirasakan oleh penonton pada saat menonton film tersebut dibioskop??
Para penonton akan membisu dan tangan mereka bergerak pada selangkangan celana mereka sendiri. Dan mereka membuang uang untuk menonton adegan porno!!
Masyarakat dibutakan oleh tubuh seksi atau adegan panas di film tersebut.
Secara mental kita dijajah oleh cerita yang merangsang otak kita untuk berimajinasi buruk.
Para film maker, berjuang untuk membuat film berkualitas namun mereka terganjal oleh para producer yang hanya memikirkan uang. Bukan masalah kualitas cerita, atau kemasan film yang menarik.
Bagimana caranya dengan pengeluaran yang sedikit namun menghasilkan keuntungan yang banyak!!!!
Film maker dijajah oleh pasar dan producer, jiwa mereka terbelenggu oleh sekat-sekat yang dibangun oleh uang.
Film maker berusaha untuk menunjukan kualitas mereka sebagai seniman film, namun mereka tidak bisa merobohkan iklim yang sudah terbangun oleh uang,.
Sebaiknya penonton dan film maker bekerja sama untuk merobohkan iklim yang sudah dibangun oleh uang.
Kreativitas dan kejelian penonton dibutuhkan untuk menilai film tersebut dari segi cerita dan dampak yang ditimbulkan dari cerita itu.
Maka jadilan penonton yang jeli dan tahu film mana yang berbobot.
Mari kita memperjuangkan nafas film lokal agar menjadi film yang berbobot,!!!!!!!!!!!!!!!!
Jumat, 21 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar